Sesuatumu membekas, melewati batas gigil sedang melingkari setubuh aku beberapa dirasakan teramat, perih kelumit kulit lengan tersekat kerat Pendar matamu di pekat terjemput cukup gugup kepayahan mengejamu kehilangan diri, kehilangan sihir hati gemetar kujaga engkau, paling berarti Jkt 7/5/2015 Titiaoska pic by Muhammad Munawir

Bagaimana perasaan sexy itu Merasuk dengan perlahan Mencari dahan meranggas utas pengikat kelumit paling rasa Lesap hangat nan harmoni Kopi mengalas sesap bersimfoni Jakarta 4/5/2015 Titiaoska Pic by Muhammad Munawir

"Ngopi yuk..." Sebuah ajakan muncul di pesan facebook pagi ini dari seorang gadis yang kukenal lewat puisi. Dan anehnya secara bersamaan aku memang sedang menikmati secangkir kopi caramel yang aku beli dalam bentuk sachet. Ahh, aku jadi teringat sebuah foto yang dulu pernah aku ambil pada sebuah pameran makanan dan minuman. Di sebuah

Damai Yang Putih Putih itu bersentuhan dengan sejarak yang erat, elus rasa yang tertulis dan menuluskan kata, memusim ini pada udara paling degup di paru-paru aku. Damai yang berujud syukur, tertabur dengan sederhana menyemesta sebisa-bisa. Tersenyum Bernapas Lepas Hamdallah, Tuhan Jkt 16/4/2015 puisi by Titi Aoska

Haloo.. ketemu lagi. Kali ini aku akan membahasa foto yang pernah aku ambil dulu saat ikut turnamen sepakbola antar departement di kalimantan tengah. Untuk tekhnik gambar yang aku pakai hanya meletakkan kamera sedekat mungkin dengan tanah sehingga gambar lebih menonjolkan sisi rumput meskipun pemain-pemain sepakbolanya juga terlihat, namun sedikit di blur. Bermain sepak