Sehijau cinta dari Mekah

Alhamdulilah.. 

hanya itu kata pertama yang aku ucapkan saat mendapatkannya. sebuah bingkisan penuh cinta dari tempat Nabi Muhammad dilahirkan.

Ceritanya agak unik sih, meski dibumbui sedikit keberuntungan. tapi kali ini bukan rejeki anak sholeh, meainkan rejeki shaf belakang. hehe

Bermula saat hari selasa malam rabu. di pondok pesantren Miftahunnajah ada sholat hajat berjamaah. dan aku beserta temen kost masih mencoba untuk istiqomah mengikutinya meski terkadang masih bolong-bolong. dan kebetulan malam itu kami diberi kesempatan untuk dapat mengikutinya meski kondisi badan kurang fit karena seharian beraktifitas tanpa istirahat.

Alhasil kami datang sudah mepet meski belum terlambat. dan aku mendapat shaf paling belakang yang hanya diisi oleh 2 orang dan 1 anak kecil.

sholat hajat berjamaah pun dimulai. lampu-lampu masjid dimatikan agar semua jamaah lebih khusuk melaksanakan ibadahnya.

Setelah sholat hajat dan sholawat serta doa wirid, pak kyai biasanya memberikan pengajian. namun malam ini berbeda, beliau tidak memberikan tausyiah karena waktu memang sudah malam. sebagai gantinya beliau memberikan oleh-olehnya dari perjalanan umrohnya ke tanah suci bulan kemarin. tidak semua mendapatkan karena jumlah oleh-olehnya tidak sebanyak jamaah yang hadir malam itu. ibu-ibu lebih diprioritaskan lebih dahulu. baru kemudian para jamaah laki-laki namun kali ini hanya tinggal 3 kotak. dan ketiganya dibagikan dari belakang.

Alhamdulillah otomatis aku salah satu yang mendapatkan bingkisan cinta dari mekkah ini.

Setelah dibuka, salah satu isinya adalah gantungan kunci berwarna hijau ini. yang bertuliskan lafadz Allah dan Muhammad disana. sangat unik, sangat kerenn dan sangat cantik.

Aku ingin sekali ke mekkah, mungkin lewat gantungan kunci ini semangatku untuk kesana tidak akan pernah surut.

Terima kasih pak kyai, terima kasih atas oleh-oleh semangatnya. suatu saat nanti aku akan kesna jika diperkenankan olehNya. 

Aamiin ya Rabb.