Lampu Dan Malam

Setiap kali malam beranjak datang lampu-lampu mulai menyala, memberikan penerangan sekitar. Dijalan-jalan, toko, rumah bahkan fasilitas-fasilitas umum yang membutuhkan cahaya selalu terpasang lampu.

Jaman sekarang keberadaan lampu memang tidak bisa dipisahkan. Karena lampu lah yang membuat kita bisa beraktifitas meski dalam gelap malam. Bersyukur bahwa Thomas Alva Edisson dulu tidak menyerah saat menciptakan bola pijar. Dan kini berkat karyanya bisa dimodifikasi dalam berbagai bentuk untuk disesuaikan dengan kebutuhan.

Pun demikian dengan malam. Karena malam lah kini lampu bisa dinikmati. Melihat keindahan kota yang penuh warna-warni juga paling asik saat malam hari. Malam memang menyimpan sejuta daya tarik dibalik gelapnya. Namun malam justru menampilkan sisi bisnis yang menjanjikan. Terbukti banyak para pedagang kaki lima yang berjualan malam hari. Karena malam memang waktu istirahat bagi yang seharian bekerja.

Bahkan terkadang banyak kota yang menjanjikan wisata malamnya bagi para turis, misalnya saja jalan malioboro jogja akan terlihat sangat asik saat malam hari apalagi mendekati titik 0 km. Dan juga jalan dhoho kediri yang dikenal dengan kuliner pecel tumpang malam hari. Menikmati makanan dipinggir jalan sambil memandang gelap malam hari bersama orang-orang terdekat sangat menyenangkan.

Malam dan lampu akan menjadi bagian yang tak terpisahkan. Ibarat simbiosis mutualisme antara buruk jalak dengan kerbau. Lampu laris terjual karena adanya malam dan malam akan menjadi semakin indah karena adanya lampu. Meski jarang orang memikirkannya namun begitulah kenyataanya.

Seperti halnya malam dan juga lampu kita pun bisa membangun hubungan yang saling menguntungkan. Tidak harus mencelakai salah satunya atau bahkan kedua-duanya. Justru simbiosis mutualisme lah yang harus dijunjung tinggi jika kita ingin hidup secara harmonis. Baik dengan siapapun.